Nama Saya Safitri (30) tapi biasa disapa dengan nama kecil saya
Putri, sekarang saya sudah berumah tangga namun belum dikaruniai anak
oleh yang diatas, mungkin ini karena saya yang dulunya sangat suka
mempermainkan perasaan dan pusaka lelaki sehingga dengan suami saya yang
sekarang sangat susah mendapatkan anak padahal sudah kami cek kedokter
dan dokter menyatakan kami tidak memiliki masalah di kualitas indung
telur maupun kualitas sperma suami saya, dokter hanya menyatakan kalau
kami berdua terlalu capek dengan pekerjaan kami yang adalah seorang
bisnisman dan seorang wanita pemilik butik dan kos2an. Kalau saya
sendiri tidak terlalu mempermasalahkannya karena umur saya juga baru
menginjak kepala 3 bulan kemarin. Sebenarnya untuk masalah seks rumah
tangga kami baik2 saja hanya tidak seperti waktu saya masih singgle
dulu. Kalau dulu saya sering melakukannya mungkin dalam seminggu ada 4-5
kali namun setelah menikah 5 tahun yang lalu saya hanya seminggu sekali
itupun kalau suami saya tidak sibuk kalau sibuk bisa 2 minggu. Memang
untuk target memiliki anak kami sudah tidak menggebu-gebu, karena sudah 2
tahun ini kami pasrah pada Tuhan dan keadaan saja. Suami saya juga
tidak buruk diranjang dan dia dapat memuaskan saya dengan berbagai gaya
seks yang variatif hanya saja saya masih kurang puas dengan bentuk
kontol suami saya yang terbilang kecil, dan sejak dulu saya selalu
mengimpikan kontol lelaki yang besar dan panjang mungkin itulah yang
mengawali kisah ini. Oke mungkin itu gambaran umum tentang saya dulu,
nah sekarang kita maju yang lebih spesifik oke.
Sebagai mantan model dan memang seorang primadona di
sekolah maupun di kampus gue masih memiliki potensi tersebut, saya
dikaruniai badan yang semok, terlebih di bagian Dada dan bokong, bukan
hanya itu saja saya juga bisa di bilang memiliki wajah yang cantik dan
tentunya menggoda bagi pria-pria disekitar saya,diusia yang kepala 3 ini
hanya saya sajalah yang masih terlihat seksi dan menawan dibanding
teman2 saya yang sudah memiliki anak, mungkin ini juga karena perawatan
penuh yang saya lakukan baik diluar maupun didalam, dengan kulit putih
dan rambut sebahu saya yakin banyak pria yang akan jatuh hati pada saya,
dengan semua yang ada pada diri saya memang membuat siapapun akan iri
baik itu wanita atau pria, namun jujur saja saya masih belum puas dengan
permainan seks di rumah tangga kami terlebih ukuran yang menjadi batu
hambatannya, padahal kalau mau di bilang saya orangnya hiper terhadap
seks. Okey sekian untuk deskripsi pribadinya sekarang ke ceritanya yah.
Hasrat seks yang memudar 2 tahun ini di diri saya
kembali memuncak setelah kami membuat sebuah kos-kosan kebetulan tukang
yang mengerjakannya adalah tetangga saya yang tak jauh dari rumah.
Setelah kos-kosannya dibangun memang terlihat sangat bagus walau hanya
dikerjakan 3 orang saja, yah mereka bertiga adalah pak Arif, pak rahman
dan Udin anak pak Arif. Karena pekerjaan yang memuaskan itu saya jadi
sering memakai jasa merekauntuk pertukangan, nah kebetulan dirumah kami
yang terpisah dari kos-kosan yang jaraknya 500m sedang dalam renovasi
kembali tembok pembatas antara rumah kami dengan tetangga roboh karena
tanah yang kurang bagus menopang. Karena itulah saya memanggil pak Arif
dkk, namun waktu itu hanya Udin anak pak Arief yang ada sedangkan 2nya
lagi sedang ada proyek, dari pada menunggu lama akhirnya saya yang waktu
itu lagi ditinggal suami pergi keluar negeri untuk bisnisnya menyetujui
Udin untuk bekerja sendirian walaupun membutuhkan waktu 3 hari untuk
menyelesaikannya. Udin ini masih berusia 20 Tahun namun karena sering
ikut bapaknya sebagai tukang bentuk tubuhnya terlihat besar berotot dan
berwajah cukup lumayan, kalau dikasih nilai yah 7 lah. Nah awal
pekerjaannya sebenarnya saya nggak terlalu memperhatikan karena
kesibukan kerja saya namun waktu itu karena rumah kami yang sengaja
dibuat tak terlalu besar tanpa satpam (karena masuk kawasan kompleks
yang satpamnya sudah tersedia) serta pembantu yang hanya datang saat
pagi saya memutuskan untuk pulang cepat, takut kalau ada apa2 dirumah,
nah siang itu sekira pukul 3 siang saya tiba dirumah dengan keadaan
siudin sedang bekerja kebetulan tembok yang roboh itu tepat dihalaman
belakang yang dibatasi kaca pemisah antara belakang dengan ruang
keluarga, ruang untuk menonton. Masih dengan menggunakan rok dan setelan
khas wanita karier saya memperhatikan si udin yang sedang bekerja,
entah mengapa saya merasa horny saat itu karena si Udin yang tidak
memakai baju alias telanjang dada dengan keringat yang membasahi otot
tubuhnya, nah yang membuat gue tambah terkejut lagi saat baru saja sang
pemilik rumah tiba si udin yang sedang bekerja membelakangi saya yang
diruang keluarga sepontan mencari tempat dengan gaya yang seperti
terburu-buru udin berlari kesebuah pojokan yang terdapat selokan kecil
tempat air keluar dengan posisi menyamping kearah saya, dari dalam saya
bisa liat dengan sangat jelas bagaimana udin melorotkan celana dan cdnya
lalu dengan wajah seperti kegelian dan gemetaran udin menarik keluar
senjata pusakanya yang hitam legam degan kepala berwarna merah yang
masih terkolek lemah namun terlihat mengantung panjang nan besar, lalu
mengeluarkan cairan.
‘WTF, kontol yang selama ini gue impikan tepat berada dimata gue’
Seluruh badan gue gemetar melihat aksi Udin yang tak menyadari ada
sepasang mata memperhatikannya hingga selesai. Tiba-tiba tubuh ini
bergejolak hasrat selama beberpa tahun yang terpendam muncul lagi. ‘Sial
gue Horny nih, mana suami gue pergi lagi’ akhirnya karena merasa tak
kuat gue langsung menuju kamar gue dan dengan cepat gue melorotkan cd
gue dan menaikan rok gue, sambil duduk ditepian tempat tidur gue mulai
merangsang organ intim gue yang halus tak berbulu, jari gue memainkan
klitoris gue yang sudah basah akibat cairan memek gue yang sudah mulai
bereaksi, tangan gue yang satunya tak tinggal diam sambil merangsang
memek gue tangan gue yang satunya mulai meremas dan memelintir toket
gue, gue lalu membayangkan bagaimana gue berhubungan seks, namun yang
keluar di imajinasi gue adalah kontol udin yang besar panjang dan hitam
itu sedang masuk keluar memek gue membuat gue meracau sejadinya dan
dengan hentakan-hentakan kontolnya gue merasa terbang diawang-awang.
‘uhhhhhhhh’ lenguh gue panjang ketika gue mengalami orgasme akibat
rangsangan di memek gue. Beberapa menit gue mulai mengatur nafas dan
sejenak beristerahat dari masturbasi yang gue lakukan. 30 menit kemudian
gue lalu keluar dengan baju yang masih sama namun tanpa daleman yang
digunakan untuk membersihkan memek gue dari cairan orgasme gue. Gue lalu
menemui udin yang memang jam kerjanya sudah selesai dan pamit untuk
pulan.
‘ibu saya pamit pulang dulu yah, besok saya datang lagi jam 9’
‘oh ya udin, hati-hati’ kata gue yang kembali horny melihat udin mata
gue tak lepas dari celana jeans pendek miliknya yang sedikit
menonjolkan tonjolan didepannya.
Setelah udin pergi malam itu gue jadi susah tidur karena kepikiran tentang kejadian tadi.
‘sial kok gue kepikiran yah’ gue mulai berfantasi macam2 dalam pikiran gue.
‘enak nggak yah kalau kontol itu masuk ke memek gue’ kata gue dalam
hati. Gue memang menjadi salah tingkah, gue mulai bercermin dengan
berdiri. Terlihat sebuah tubuh yang sintal montok dengan balutan gaun
tidur merah muda berdada rendah memperlihatkan lipatan toket gue yang
besar dibalut bra berukuran 36C.
‘mmmhh.. tubuh ini masih kencang, sayang kalau nggak diapa-apain,
memek ini pun masih terlihat haus akan kontol’ pikir gue sambil
memandang tubuh gue.
‘udah ngak apa2 sekali ini aja, gue pengen merasakan kontol impian
gue’ kata gue dalam hati dengan ditutup dengan masturbasi membayangkan
udin sedang memompakan kontolnya. Gue lalu tertidur dengan sejuta
perasaan menyelimuti hati dan memek gue. Paginya tiba dan gue tak
berangkat ke butik gue karena gue punya rencana lain hari ini, tepat jam
9 udin datang dengan terlebih dahulu mbok Imas datang ke rumah gue
memasakan makanan dan mengerjakan pekerjaan rumah, hingga pukul 11.
‘Udim makan dulu’ ajak gue padanya yang sedang bekerja diterik matahari, sementara bu Imas berpamitan untuk pulang kerumahnya.
Udinpun membersihkan dirinya mencuci tangannya lalu menuju meja makan dimana gue sudah menunggunya duduk manis.
‘ayo makan’ kata gue sambil mengambilkan nasi dan sayur sementara lauk diambil udin sendiri.
Udin terlihat gerogi, mungkin karena tampilan gue yang berbeda pagi
ini, karena dengan jelas ia dapat melihat belahan dada gue yang dibalit
bra dan gaun tidur sutra serta paha mulus gue yang gue perlihatkan ke
udin sebagai rangsangan awal. Udinpun makan dengn lahap namun terkadang
tertahan melihat gue yang berusaha menggodanya dengan tubuh gue, entah
itu sengaja gue mencondongkan toket gue atau menyilangkan kaki gue
sehingga ia dapat melihat lewat meja kaca bagaimana keindahan paha semok
gue. Gue lalu mulai mengobrol dengan dia mengenai keluarga dan hal umum
lainnya. Dan dia juga sudah terlihat rileks walaupun matanya nggak
berhenti mencuri pandang kearah gue yang sudah horny.
‘kamu kenapa Din sakit’ kata gue sambil memegang tanganya.
‘tidak bu’ jawabnya singkat. Gue mulai mengerti ternyata ia demam wanita.
‘din kamu bisa bantu ibu nggak’ tanya gue.
‘bantu apa bu’
‘mudah aja kok din,gimana’ kata gue sambil meremas tangannya
‘iya bu’ jawabnya yang nggak mengerti maksud gue.
‘gini din kemarin sewaktu pulang ibu liat kamu kencing dipojokan, ibu liat pusaka mu’
‘ahh maaf bu, saya ngggak tahu kalau ibu sudah pulang, maaf bu’
‘nggak apa2 kok din, hanya saja, boleh nggak ibu liat sekali lagi, boleh yah?’
‘haa...’ jawabnya kaget.
‘iya din, ibu soalnya jadi kepikiran melihat pusakamu, boleh yah’ kata gue kali ini meremas tangannya.
Dia hanya terdiam tanpa bisa menjawab.
‘kalau diam berarti boleh yah’ kata gue sambil berdiri menuju kearahnya.
‘tapi bu nanti’ katanya yang belum habis lalu sudah gue potong.
‘ngak apa2 kok din, nggak ada yang liat’ kata gue sambil menuntunnya
berdiri lalu dengan cepat gue melorotkan celananya yang bernahan kain
dan terlihat gundukan berbalut cd.
‘ibu buka yah’ kata gue tanpa menunggu persetujuannya.
Dan meloncatlah sebuah benda tumpul yang mulai mengeras, benda tersebut terlihat hitam dengan kepala merah.
‘wow din pusakamu,’ kata gue yang terpana karena kali ini bisa
melihat kontol udin yang mulai mengeras tanpa disentuh. Gue dan udin
saling berhadapan dengan jarak yang dekat sementara kontolnya sudah
menegang sempurna dan mengacung keras hanya beberapa cm dari atas perut
gue yang memiliki selisih tinggi yang cukup banyak dengan udin.
‘kamu apakan kontolmu din, kok bisa besar gini’ tanya gue yang masih
tanpa jawaban entah karena gugup ata kaget dengan pelakuan gue.
‘kamu sering main yah, makanya jadi hitam kontolmu ini’
‘ahh.. ahh nggak kok, hanya sama pacar aja’ ia mulai berbicara.
‘uhh beruntungnya pacarmu dapat kontol besar ini, ibu boleh mengang’ kata gue yang masih tidak dijawabnya.
‘kalau nggak dijawab berarti ia yah’ kata gue yang langsung menyentuh
batang kontolnya sambil diremas gemas dan dikocok perlahan. Udin
terlihat begitu menikmati kocakan perlahan gue dengan remasan gemasnya.
‘din ibu udah kepikiran seharian dengan kontolmu, kamu mau nggak
bantuin ibu, punya ibu nggak pernah dimasukin kontol besar mau nggak
kamu masukinnya’
‘iya bu saya mau’ katanya yang sudah tak malu lagi berbicara.
‘oke terimakasih yah di’ gue dengan senyuman nafsu gue. Gue terus
mengocok kontol udin dengan gemesnya sementara ia terliahat begitu
menikmati.
‘din ibu isep yah kontolmu’
‘ia bu isepin bu’ katanya yang menekan pundak gue sambil ia juga kembai duduk dikursinya.
‘slurrpp..slurrrppp.. ckhckchckh’ mungkin begitu bunyi hisapan gue
dengan liur yang menetes banyak diselangakangan Udin, kontolnya yang
besar begitu sesak memasuki mulut gue beberapa kali ia mengelinjang
karena lubang pipisnya gue jilatin, kedua bolanya juga tak luput dari
incaran gue, mhhh sungguh kontol udin membuat mulut gue bekerja lebih
dari biasanya.
‘isepannya enak banget bu’ katanya yang tak gue hiraukan karena asik
dengan kontolnya. Setelah puas dengan kontolnya gue lalu membuka gaun
gue dan melepas bra gue dan meloncatlah kedua gunung kembar berputing
kecoklatan.
‘bu besar banget susunya’ kata udim memuji toket gue.
‘makasih din, sini kontolmu ibu servis pake ini’ kata gue kembali
berlutut dan mulai menjepit kontolnya, lalu gue kocok hingga kepala
kontolnya tenggelam keluar ditoket gue sedangkan lidah gue menjulur
keluar menanti kepala kontolnya yang sesekali gue isep dan jilatin.
Saat sedang menekan toket gue untuk mengapit kontolnya, udin lalu
mulai aktif jarinya mulai memilin puting gue yang sudah tegang. Sungguh
lihai udin dalam memainkan puting gue, karena memang salah satu tempat
sensitif gue adalah puting gue ia memainkannya bak sudah sangat
berpengalaman. Karena capek akhirnya gue berhenti memainkan kontol udin
dan gantian udin yang memainkan toekt gue.
‘yah din gitu, kamu pintar banget.. ssshhhhh’
‘bu susunya besar sekali, udin suka, boleh udin isep’
‘boleh sayang’ kata gue yang langsung berdiri lalu kembali duduk
dipangkuan udin diatas kursi kayu sambil berhadapan, toket gue dilumat
siudin dengan senangnya ia memainkan dan meremas toket gue, sementara
gue mengocok kontolnya perlahan tepat didepan perut gue mengacung keras
keatas.
‘gimana din enak’ kata gue.
‘enak bu, besar puting dan susunya sering diisap yah’ katanay menanyakan.
‘kamu tahu aja din, enakan mana sama pacarmu’
‘enakan punya ibulah harum dan legit’ katanya sambil menghisap bergantian puting susu gue.
‘enak sayang isapin yang keras,,, ahhh yahhh gitu oh godd yahhh’ racau gue.
‘din ibu udah horny banget nihh, masukin sekarang yah’ pinta gue yang sudah horny karena dikerjain di toket gue.
‘sabar bu, aku pengen ngerasian rasa memek tante-tante’ kata udin dengan vulgarnya.
‘ihh nakal kamu yah’ kata gue diselilingi tawa.
‘owww’ kata gue yang kaget karena dengan mudahnya udin mengangkat
tubuh gue yang sedang diatasnya, gue lalu berpegangan erat dilehernya.
‘mau dibawa kemana tante ini’ kata gue yang mengganti kata ibu dengan tante.
‘tenang aja bu, kita cari tempat nyaman’ katanya.
‘jangan ibu dong, panggil aja tante yah lebih gimana gitu’
‘ia tante’ katanya.
Gue lalu di bopongnya menuju ruang keluarga yang
terdapat sofa panjan lalu didudukannya gue disana, setelah itu dengan
cepat udin menarik celana dalam gue yang sudah basah dengan cairan
pelumas gue karena horny berat. Gue sengaja menutup memek gue dengan
tangan gue biar ada efek sensualnya.
‘kok ditutup bu’ katanya.
‘jangan ibu dong, tante’ kata gue menegaskan.
‘kamu buka bajumu dong masak tante bugil sendiri’
Lalu Udin membuka bajunya setelah mendengar instruksi gue, otot perut
yang sudah terbentuk 4 kotak dengan otot lengan yang kuat terpampang
didepan gue, bau khas keringat menambah nafsu gue.
‘uhhh mulus banget memeknya tante’ kata udin ketika ia membuka
selangkangan gue dan megangkat tangan gue dari menghalau memek gue
sendiri. Ia lalu berlutut dengan posisi siap menikmati memek gue.
‘lidahnya mulai ia julurkan menyentuh klitoris gue, dan dengan sedikit hisapan ia memainkan memek gue.
‘uhhh ahhh.. yahh yees ohhhhhh uhhhhhh yahh isep terusssss..’ racauan
gue membuat ruangan penuh dengan desahan sensual gue. Udin sangat lihai
merangsang gue dengan mulut dan jarinya ia menghisap dan meremas puting
tergadang jarinya masuk memainkan memek gue.
‘di berhenti dulu mau keluar nihhh’ kata gue yang bukannya dihentikan malas semakin gencar dimainkannya.
‘ahhh dinn ahhh yahhh ahhhhhhhhhhhhhhh’ lenguhan gue terakhir yang
panjang membuat gue terbang karena aliran orgasme gue keluar begitu
dahsyatnya, kedua kaki gue menjepit kepala udin yang masih menghisap
cairan dimemek gue.
‘ha... haaa.. haaa...’ gue menikmati orgasme gue dengan nafas yang memburu seperti baru lari maraton.
‘enak banget din’ kata gue memuji udin.
‘punya tante juga enak banget, jarang dipakai yah’
‘iya din makanya tante butuh bantuanmu’ kata gue yang masih lemas.
‘’tenang aja tante udin pasti bantu’
‘makasih yah sayang’ kata gue sambil nyosor melumat bibir udin yang
sudah duduk disamping gue, kami berciuman ala frenchkiss saling membelit
satu sama lain, udin masih terlihat kaku dengan permainan ini.
‘kenapa di’ tanya gue
‘nggk kok cuman jarang dicium sama wanita cantik’
‘ahh kamu udah nikmatin bawahny masak masih kaku sama atasnya’
‘maklum tante’
‘din masukin sekarang’ kata gue sambil meremas kontolnya dan mengocoknya perlahan menatap dalam matanya seperti meminta-minta.
‘tante udah konak lagi’ katanya kaget.
‘udah nihhh, udah basah lagi’ kata gue
Udin yang sudah mengerti lalu membaringkan gue
disofanya dengan keadaan menyamping, sementara ia dibelakang gue tidur
menyamping juga. Kaki gue yang satunya tergantung dibawah yang satuny
diangkat udin.
‘mhhhhh’ gue menggigit bibir bawah gue saaat merasakan kepala kontol
udin mulai mrnyrntuh bibir memek gue. Dengan dibantu tangannya kontol
udin mulai mengesek-gesek memek gue.
‘sayang pelan2 yah nggak pernah dimasukin sebesar ini’
‘ia.. tante tenang aja, pasti ennak kok’ kata udin yang perlahan mulai menekan kepala kontolnya masuk dalam memek gue.
‘uhhhhhh’ erang gue pelan saat kepala kontolnya berhasil masuk perlahan ke memek gue dan perlahan ia mendorong batangnya.
‘din muat nggak’ kata gue khawatir dengan ukurannya.
‘muat kok tante’ kata udin yang terus menusukan kontolnya.
Dan ‘blessssss’ memek gue terasa penuh dengan kontol udin yang sudah
masuk sepenuhnya terasa berbeda ketika kontol suami gue yang ada didalam
yang ini sangat besar dan panjang.
Udin mulai dengan menggerakan perlahan berusaha agar memek gue terbiasa dengan benda pusakanya.
‘memang hebat punya tante ini terasa sempit’ kata udin memuji memek
gue yang memang selalu gue rawat dengan berbagai cara dan obat alami.
‘sshhhh ahhh shhh ahhhh yahh din’ racau gue saat kontol udin bergerak
keluar dan masuk memek gue. Rasa gatal mulai menjalar dimemek gue kini
bukan udin saja yang bergerak tapi gue juga ikut bergerak mengimbangi
permainan udin yang masih slow. Tangan udin yang satunya meremas toket
gue dari bawah tubuh sedangkan yang satunya gue isap jari-jarinya masuk
dalam mulut gue.
‘din dicepetin lagi di’ pinta gue yang langsung direspon udin dengan
ememgang pinggul gue dan mulai mempercepat keluat masuk kontolnya.
‘yahh gitu dinn.. yah tambah lagiii yahh uhhh ahhh ohhh’ racau gue perlahan kecepatan permainan kami bertambah dan.
‘plakkk..plakkk.. plakkkk’ bunyi bokong gue berbenturan dengan
selangkangan udin. Kini kontolnya sudah keluar masuk secara leluasa
dimemek gue.
‘ohhh sayang enak banget’ kata gue sambil meracau sejadinya. Kami
bermain dengan posisiini sekitar 5 menit hingga akhirnya udin berhenti
mengerakan pinggulnya.
‘kok berhenti sayang’ kata gue yang kurang puas karena sedang dalam kondisi On.
‘sabar tante kita ganti gaya yah’ katanya yang langsung bangun tanpa
melepaskan kontolnya. Ia membuat gue berlutut diatas sofa sambil tangan
gue ia tarik kebelakan dan dari belakang ia mulai menyodokan kontolnya,
kali ini kontolnya lebih terasa masuk dan keluar memenuhi memek gue.
‘ahhh pintar kamu sayang.. yahhh sshhhh’ kata gue yang memuji kepintaran udin.
Dengan tubuh yang bergoncang udin menyodokan kontolnya secara cepat
dan dengan tempo yang sudah tak beraturan lagi, toket gue terguncang tak
menentu. Posisi kami bak kerete dorong dengan tangan gue sebagai
pusatnya. Udin begitu cepat memompakan kontolnya hingga akhirnya ia
menghentakan kontolnya dalam2 kememek gue.
‘ooooooohhhhhhhhh’ lenguhan panjang gue bukan udin memenuhi ruangan
tersebut, gue merasakan orgasme kedua kalinya dengan yang kedua kontol
udin didlam memek gue. Udin melepaskan tangan gue dan memeluk gue dari
belakang dengan meremas toket gue sementara kontolnya masih tertancap
megah di memek gue.
‘gimana tante’ tanyanya
‘enak banget din, ini orgasme terliar selama tante menikah din’
‘memek tante juga enak empotannya terasa banget’
‘kontolmu luar biasa, masih belum kendor tuhh padahal udah keluar’ kata gue dengan senyuman.
‘belum tante, udin belum keluar’
‘hhaaa.. kamu belum keluar, trus kenapa kamu tancepin kontolmu tadi kalau belum keluar’
‘aku tahu tante mau keluar, makanya aku tancepin’
‘kok kamu bisa tahu din’
‘ia dong tante habis terasa sekali empotannya’
‘kamu tuh yahh bisa tau dari gituan’
‘ia tante memek tante lebih enak dari pacarku makanya aku tau’
‘lebih enak yah, itu karena nggak pernah memek tante rasain kontol
besar kayak gini, pacarmu tiap hari kamu kasih gini pantes beda lah’
‘hehehe’ udin tertawa.
‘trus gimana kamu’
‘dikit lagi nihh tante’
‘yaudah sana baring’ kata gue menyuruhnya untuk berbaring.
Udin lalu mencabut kontolnya dari memek gue dan terasa cairan cinta
gue turun membasahi paha dalam gue karena tertahan kontol udin yang tak
sempat keluar.
Udin duduk sambil bersandar disofa sementara gue mulai mengambil posisi duduk diatasnya WOT dalam posisi duduk.
‘tante seksi banget kayak gini’
‘kamu tuh pinter mujinya’ kata gue yang melumat bibir udin.
‘ahhhhhhhhh’ erang gue saat kontol udin gue arahkan dan masukan dalam memek gue.
‘uhhh tante enak banget’ katanya saat pinggul gue memutar dan membuat
kontolnya juga ikut memutar dalam memek gue. Gue mulai gerakan naik
turun diatas kontolnya membuat dia merasa keenakan diservis tante sange
kayak gue.
‘tante enak... terusss..’ katanya yang mulai merasa keenakan..
Tak berapa lama gue merasakan kontolnya semakin membesar pertanda dia
sudah mulai memasuki puncaknya gue berusaha untuk mengapai puncak
bersama.
‘sayang isepin puting tante’ kata gue agar terjadi ransangan di kedua daerah sensitif gue.
Udin melakukan perintah gue dan gue juga mulai menurunkan permainan biar dia nggak ngecrott duluan.
‘tante terus dong’ protesnya.
‘iya sayang keluarnya bareng yahhh’
‘boleh aku keluarin didalam’
‘ia sayang keluarin didalam’
‘nanti kalau hamil’
‘sekalian hamilin tante sayang’ kata gue yang sudah tahu kalau gue itu susah untuk hamil.
Kembali gue menguncang tubuhnya yang dibalas erotis oleh suaranya dan
suara gue serta keringat kami yang saling membasahi satu sama lainnya.
Udin lalu menekan tubuh gue sambil memeluk gue, sementara kontolnya
menyemburkan peju hangat yang begitu banyak tertumpah dlam memek gue.
‘croottt.crottt.croottt’ beberapa kali kontolnya menyemprotkan cairan
putih kental yang akhirnya gue balas dengan mencengramnya serta
lenguhan panjang kami.
‘aaahhhhhhhhhhhhhhhh’ gue mengalami orgasme yang ketiga tergolek lemas diatas tubuh berotot udin.
Kami berhenti sejenak hingga kontol udin mengecil dan
keluar dari memek gue membawa banyak cairan membasahi sofa yang kami
gunakan untuk bertempur.
‘din, tante puas banget akhirnya bisa merasakan kontolmu’
‘aku juga tante, bisa ngentot dengan wanita cantik dan seksi seperti tante adalah anugrah’
Kami lalu membersihkan diri kami udin terlihat capek karena baru saja
ia bekerja keras memuaskan nafsu wanita yag haus akan seks. Gue lalu
menyediakan makan malam untuknya.
‘sayang kamu tidur sini aja yah malam ini’ pinta gue
‘ia tante aku masih pengen ngentotin tante lagi’ kata udin dengan semangatnya.
Malam itu udin membuat gue menjerit keenakan dengan
kontolnya, entah berapa kali gue mengalami orgasme dengannya hanya saja
yang gue ingat udin masih begitu perkasa setelah gue tergeletak
kecapean, udin masih terus mengenjot gue. Sungguh momen yang paling luar
biasa dengan hasrat yang terlepas bagai merpati yang terbang bebas.
Add Comments